Rabu, 10 Mei 2023

Tilang Manual Kembali Berlaku

Tilang manual adalah sistem penindakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh petugas kepolisian dengan memberikan surat tilang kepada pelanggar. Sistem ini sempat digantikan oleh tilang elektronik (e-tilang) yang menggunakan kamera CCTV untuk merekam pelanggaran dan mengirimkan surat tilang ke alamat pelanggar. Sejak bulan April 2023, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan kebijakan untuk kembali menerapkan tilang manual secara selektif. Menurut Kapolri, tilang manual diberlakukan kembali untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas yang masih tinggi, terutama di masa pandemi Covid-19. Tilang manual juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas dan menghormati aturan. Selain itu, tilang manual juga dapat memberikan efek jera bagi pelanggar yang harus menghadiri sidang di pengadilan dan membayar denda. Jenis pelanggaran lalu lintas yang bisa ditilang manual antara lain adalah: * Melawan arus, * Tidak memakai helm atau sabuk pengaman, * Tidak memiliki SIM atau STNK, * Melampaui batas kecepatan, * Menerobos lampu merah, * Menggunakan handphone saat berkendara, * Dan lain-lain. Pelanggar yang ditilang manual harus menyerahkan SIM atau STNK kepada petugas dan mengambilnya kembali setelah mengikuti sidang dan membayar denda. Jumlah denda yang harus dibayar tergantung pada jenis dan beratnya pelanggaran. Tilang manual yang kembali diberlakukan Kapolri merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar. Masyarakat diharapkan dapat mematuhi aturan lalu lintas dan menghindari pelanggaran yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama menjaga keselamatan dan ketertiban di jalan raya. (*)
http://dlvr.it/Snp2d7

Selasa, 09 Mei 2023

Bupati Wajo: Danny Pomanto Visioner, Kita Doakan Menjadi Sosok Baik untuk Sulsel

Wartakita.id, WAJO – Bupati Wajo Amran Mahmud secara khusus mendoakan sosok Moh Ramdhan Pomanto agar dapat membangun Sulsel dan menjadi sosok yang baik untuk Sulsel. Doa itu dia panjatkan di sela-sela acara Halal Bihalal dan Silaturahmi Moh Ramdhan Pomanto dengan Kedatuan Pammana Pilla Wajo dan Masyarakat Adat Pammana di Kelurahan Pammana, Kecamatan Pammana, Minggu, (7/05/2023). Selain mendapatkan harapan positif, Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto juga diberi gelar baru oleh Kedatuan atau tokoh adat setempat dengan nama Daeng Manrapi. Amran mengaku kepemimpinan Danny Pomanto menjadi inspirasi bagi para pemimpin daerah termasuk dirinya. “Sosok Danny Pomanto ini penuh dengan ide, luar biasa visioner. Jika melihat sesuatu terus jadi positif dan bermanfaat bagi kita semua. Kita doakan beliau sehat walafiat dan Insya Allah akan meraih kesuksesan dan bisa membangun Sulsel, dan baik untuk Sulsel, Insya Allah,” harap Amran dalam sambutannya. Dia menuturkan, dengan potensi SDA di Wajo, dia berharap ada sosok yang dapat mengkolaborasikan itu semua melalui provinsi. “Nah, ketika menemukan tangan-tangan orang provinsi yang tepat dan hebat maka manfaatnya bisa dirasakan semua masyarakat. Karena kita juga sangat menantikan gebrakan besar agar bisa mengakselerasi seluruh potensi pembangunan di Kabupaten Wajo,” ucapnya. “Dan saya kira orang yang berada di tengah-tengah kita ini memiliki ide dan gagasan yang sudah terbukti nyata. Dari tangan beliau sudah menjadikan Makassar Kota Dunia,” tambahnya. Bahkan dirinya bersyukur karena Wajo dapat bersanding dengan Makassar yang mendapatkan kepercayaan WHO untuk membangun kota sehat. Danny Pomanto pun bersyukur karena tak membayangkan mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat Wajo, khususnya di Pammana. Dalam pandangannya, Pammana merupakan wilayah yang bersejarah dan memegang teguh adat dan kebudayaan Wajo. “Tanah Pammana adalah tanah bersejarah. Bukan hanya dikenal di Sulsel, nasional bahkan internasional karena di sinilah naskah I Lagaligo yang mana menjadi sosok Datu di Pammana,” kata Danny dalam sambutan. Ia tuturkan, jika masyarakat Wajo secara bersama-sama mendalami naskah itu maka diketahui dapat melampaui naskah Mahabarata. “Jika doa ta’ sama-sama dikabulkan maka mari kita sama-sama besarkan adat ini,” ajaknya. Danny yang juga Ketua IKA Unhas Wilayah Sulsel ini menjelaskan, dalam kepemimpinannya sebagai Ketua IKA juga Wali Kota Makassar dirinya sangat memperhatikan dan menjaga adat budaya. Hal itu terlihat dari adanya penetapan hari kebudayaan, rencana pembangunan Balla Lompoa Kerajaan Tallo dan kebijakan yang baru-baru ini diresmikan yakni penggunaan baju adat bagi setiap siswa setiap tanggal 1 tiap bulannya. Maka dari itu, dia begitu ingin menjaga kebudayaan Sulsel. Sebelum mendapatkan gelar adat itu, di dua tempat lainnya, Danny juga digelari Karaeng Salama, dan Daeang Manaba. Diketahui masing-masing bermakna mendapatkan keselamatan; keberuntungan; juga kesuksesan untuk Daeng Manrapi. Di samping itu dengan kemajuan Wajo, ia memuji leadership Bupati Amran dengan kepemimpinan luar biasa yang menjadikan tanah adat ini sangat terkenal. Pemberian Gelar Kehormatan itu dilakukan oleh Datu Pammana ke-44, Andi Syahrazad Datu Pallawarukka dan Permaisuri. Peresmian ditandai dengan pengalungan sarung sutera atau lipa kepada Danny Pomanto. (*)
http://dlvr.it/SnmclK

Rektor Institut Lamaddukelleng: Danny Pomanto Pemimpin Hebat, Mampu Satukan Pikiran

Wartakita.id, WAJO – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mendapat kesempatan khusus dalam acara Kuliah Umum mengenai Kepemimpinan dengan mahasiswa Institut Lamaddukelleng, Minggu, (7/05/2023). Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto disambut hangat Rektor Institut Lamaddukelleng Prof Siardin Andi Djemma bersama ratusan mahasiswanya. Dalam sambutannya, Rektor Prof Siardin mengaku sosok Danny Pomanto patut dijadikan contoh dan teladan dalam hal kepemimpinan. Salah satu alasannya, tekan Prof Siardin, ialah karena Danny Pomanto mampu menyatukan banyak pikiran-pikiran di Makassar. Hal itu, kata dia, bukan hal mudah lantaran masyarakat Makassar yang sudah cerdas dalam menyikapi kebijakan pemerintah dan segala persoalan yang ada. Maka, sebut dia, menjadi seorang wali kota di Kota hub Indonesia Timur ini tentu tidak mudah. “Saya pikir lebih mudah jadi gubernur daripada Wali Kota Makassar,” ucapnya sedikit terkekeh, dalam sambutannya, di Institut Lamaddukelleng, siang tadi. “Di Makassar itu berbagai macam pikiran yang harus disatukan dan beliau (Danny Pomanto) mampu mempersatukan,” katanya lagi, disambut tepuk tangan para mahasiswa. Makanya sebuah kesyukuran Pak Danny, sebut dia, hadir di Institut Lamaddukelleng dan memberikan kuliah umum tentang leadership kepada ratusan mahasiswa berdasarkan ilmu dan pengalamannya selama memimpin Kota Makassar. Sementara itu, Danny Pomanto mengatakan untuk menjadi seorang pemimpin, pemuda atau pun mahasiswa harus menjadi seorang pemimpin yang adaptif. Orang nomor satu di Makassar ini menuturkan mahasiswa bukan hanya membaca ilmu pengetahuan tetapi perlu men-scan-nya sehingga pengetahuan terhadap sesuatu lebih kuat dibanding hanya membacanya. Apalagi, seorang pemimpin pasti pemimpin atas diri sendiri. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban. Makanya memimpin harus dimulai dari diri sendiri dahulu. Dia juga menekankan bahwa untuk memimpin harus punya visi jauh ke depan, menembus ruang dan waktu. Ia memisalkan, program prioritas Pemkot Makassar seperti awalnya Lorong Garden terus dikembangkan hingga kini menjadi Lorong Wisata (Longwis). Bukan hanya itu, program Makassar Metaverse dengan kendaraan listriknya Co’mo juga merupakan pemikiran visioner. Pasalnya, Makassar Metaverse menggunakan banyak fitur dan komponen digital terupdate. Selain itu, kepemimpinan harus didesain, dirancang. Pun, para mahasiswa perlu membentuk pikirannya menjadi pikiran yang positif disertai networking yang luas. “Kita butuh orang lain, setidaknya empat orang sebagaimana Nabi memiliki empat sahabat. Jadi bekerja selalu bersama karena manusia merupakan makhluk sosial. Makanya silaturahmi itu memperpanjang umur. Baik-baik sama orang, positif thinking,” jelasnya. Selanjutnya ialah doa orangtua. “Banyak orang berhasil karena taat kepada orangtua. Jadi kalau masih ada orangtua ta maka di situ rezeki ta,” imbuhnya. (*)
http://dlvr.it/Snlh0N