Minggu, 19 Februari 2023

Pemerintah Kota Makassar Raih Penghargaan dari Ombudsman RI

Wartakita.id, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar meraih penghargaan sebagai pemerintah daerah yang memiliki pelayanan publik yang baik. Makassar meraih predikat zona hijau dari Ombudsman Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, dan diterima Wali Kota Makassar, Danny Pomanto di ruang Sipakalebbi, Kamis (16/02/2023). Danny sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan masuknya kota Makassar dalam zona hijau ini menunjukkan kinerja OPD semakin baik dalam melayani masyarakat. Danny memaparkan penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik (Yanlik) tahun 2022. Dimana meraih nilai 80 poin, atau mengalami peningkatkan nilai dibandingkan tahun sebelumnya. “Alhamdulillah kita sudah masuk di zona hijau walaupun belum tertinggi. Kita berterima kasih kita punya pengalaman di semua warna. Pernah merah, lama di kuning dan sudah di hijau walaupun belum tertinggi. Kami berjanji tahun depan lebih baik dibandig tahun ini. Kita harus kejar ini nilai 84 poin tahun depan,” ucapnya. Meskipun demikian, Danny tetap menggenjot kinerja OPDnya agar kedepannya bisa meningkat. Pihaknya menargetkan, meraih predikat lebih baik di tahun mendatang. Ada tiga OPD yang menerima rapor penilaian baik yakni DPM-PTSP, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) serta Dinas Pendidikan Kota Makassar. Sementara, Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih mengucapkan selamat kepada Makassar atas pencapaian yang diraihnya. “Selamat kepada Makassar, saya harapkan penilaian hijau ini dipertahankan, semoga tahun ini lebih baik,” kata Najih. Najih menjelaskan kehadiran Ombudsman RI di Makassar untuk melihat lebih dekat dinamika perkembangan dari upaya yang sudah dilakukan pemerintah daerah dalam hal standar pelayanan publik. “Kunjungan kami di sini untuk melihat secara langsung realita di lapangan,” sebutnya. Najih menyebutkan, kualitas tertinggi yang diperoleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Makassar. Hasil penilaian kepatuhan merupakan penggabungan atas hasil kinerja empat dimensi penilaian, dimensi masukan, dimensi proses, dimensi keluaran, dan dimensi pengaduan. “DPM-PTSP Pemkot Makassar berhasil memperoleh raport hijau kategori kualitas tertinggi, dengan skor perolehan 85,14 poin,” pungkasnya. (*)
http://dlvr.it/SjdCj3

Sabtu, 18 Februari 2023

Dinas Sosial Makassar Siapkan 1.000 Paket Makanan Siap Saji Untuk Pengungsi Banjir

Wartakita.id, MAKASSAR – Curah hujan yang tinggi selama empat hari berturut-turut menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Makassar terendam banjir. Olehnya itu, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto memerintahkan seluruh OPD terkait untuk bergerak cepat membantu warga. Mulai dari evakuasi, penyediaan tempat ungsian, penyaluran bantuan hingga ketersediaan makanan siap saji dan keperluan pengungsi. Untuk makanan siap saji, Dinas Sosial Kota Makassar menyiapkan 1.000 paket makanan melalui pelayanan dapur umum yang berpusat di Jalan Abdullah Daeng Sirua. Dapur umum ini melayani dua titik ungsian yakni di Biringkanaya dan Manggala. “Untuk kesiapan kami sangat siap. Kita cover semua. Hari ini kita juga dapat bantuan dari Dinas Sosial Pemprov Sulsel sebanyak 500 paket makanan siap saji. Jadi totalnya 1.500 paket untuk sekali makan. Pengungsi dua kali makan. Siang dan malam,” ucap Armin Parera, Kepala Dinas Sosial Makassar, Kamis (16/02/2023). Armin mengatakan total pengungsi di hari ke empat untuk dua kecamatan terdapat 1.247 jiwa. Dengan rincian 453 jiwa kecamatan Manggala dan 794 di kecamatan Biringkananya. Jikalau ada penambahan, kata Armin, pihaknya siap dan bisa mengcover. “Ini ada penambahan di Manggala khususnya di kelurahan Antang sekitar 100 jiwa dan kita masih cukup untuk mengcover itu semua,” ungkapnya. Untuk Standar Operasional Prosedur (SOP) pendirian dapur umum sendiri itu hanya tiga hari. Namun, pihaknya mengatakan jika hujan tetap turun dengan intensitas lebat dan pengungsi bertambah maka dapur umum akan terus didirikan. “Seharusnya tiga hari saja. Cuman kalau pengungsi bertambah kita akan terus mendirikan dapur umum untuk membantu pengungsi tanpa kenal waktu. Tapi kalau pengungsi sudah berkurang dari 100 jiwa dapur umum kita akan tutup,” pungkasnya. (*)
http://dlvr.it/SjcZll

BMKG Kembali Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sulawesi Selatan

Makassar – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diperkirakan terjadi pada 20 hingga 23 Februari 2023. Peringatan Dini: Kota/Kab. Pare-Pare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Kepulauan Selayar. Peringatan dini itu tertuang dalam surat peringatan dini cuaca Sulawesi Selatan yang dirilis pada Jumat (17/2/2023). Terpantau terjadi peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin di wilayah Sulsel. Terdapat kemungkinan potensi banjir rob di pesisir barat Sulsel karena bertepatan dengan fase pasang maksimum bulanan. “Prakiraan tanggal 20 – 22 Februari 2023, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan. Serta potensi angin kencang di pesisir barat dan selatan Sulsel,” tulis BMKG dalam keterangannya, Jumat (3/2/2023). BMKG juga menghimbau masyarakat agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulsel. Gelombang dengan kategori Sedang (Gel. 1,25 – 2,5 m) terjadi di Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, dan Perairan Spermonde Pangkep. Kemudian perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar, Perairan barat Kep. Selayar, Teluk Bone bagian Utara, Teluk Bone bagian selatan, Perairan timur Kep. Selayar, Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, Perairan P. Bonerate – Kalaotoa bagian utara, Perairan P. Bonerate – Kalaotoa bagian selatan, dan Laut Flores bagian Timur. Peringatan Dini: Kota/Kab. Pare-Pare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Kepulauan Selayar. BMKG mengharapkan agar para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. “Dampak tersebut antara lain banjir rob, banjir/genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang,” tutup BMKG. (*)
http://dlvr.it/SjZvGm