Virus Marburg yang menyebabkan sembilan orang meninggal dunia di Guinea Khatulistiwa membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar rapat darurat pada Selasa (14/2).
Virus ini berasal dari keluarga virus Filoviridae yang sama dengan virus Ebola dan dapat menyebabkan demam berdarah dengan gejala yang serupa. Virus Marburg pertama kali terdeteksi di kota Marburg, Jerman pada tahun 1967, menyebar melalui kontak dengan monyet yang diimpor dari Afrika.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi virus Marburg adalah dengan menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau barang-barang yang sudah terkontaminasi dengan virus tersebut. Selain itu, jaga kebersihan dan sanitasi yang baik, dengan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air selama minimal 20 detik.
Tanda dan gejala infeksi virus Marburg mungkin tidak muncul segera setelah terinfeksi. Dalam beberapa kasus, tanda dan gejala muncul dalam waktu dua hingga 21 hari setelah terinfeksi.
Gejala awal infeksi virus Marburg meliputi demam tinggi, sakit kepala, rasa lelah, dan rasa sakit di seluruh tubuh. Gejala lainnya termasuk mual, muntah, diare, ruam, dan pendarahan.
Jika gejala-gejala timbuk tersebut setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi atau setelah melakukan perjalanan ke daerah yang terinfeksi, segera mencari pertolongan medis. (*)
http://dlvr.it/SjRKR8
Rabu, 15 Februari 2023
Foto Pilot Susi Air Philip Mehrtens Diedarkan KKB
TIMIKA, – Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri memastikan Pilot Susi Air, Philip Mehrtens saat ini berada di tengah kelompok kriminal bersenjata (KKB), Egianus Kogoya. Informasi tersebut didapat setelah dirinya berkomunikasi dengan Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge, Ketua DPRD Nduga serta kapolres setempat.
“Kami sudah mendapatkan kepastian soal keberadaan pilot (Susi Air). Kami akan melakukan tindakan ekstra hati-hati untuk penyelamatan korban,” jelasnya di Timika, Selasa (14/2/2023).
Mengutip kumparan yang baru saja merilis foto-foto penampakan Philip dan KKB kubu Kogoya, melalui foto yang dirilis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Foto yang dirilis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM)
Kronologi KKB Menyandera setelah Membakar Pesawat Susi Air
* Pilot Susi Air, Captain Philip Mehrtens, itu belum diketahui keberadaan dan nasibnya, usai KKB membakar pesawat Susi Air di Bandara Paro (perintis) pada Selasa (7/2).
* Pukul 05.30 WIT Pesawat PK-BVY itu take off normal dari Bandara Mozes Kilangan Timika. Pesawat itu membawa 5 penumpang dan sejumlah barang. Berat totalnya 452 kilogram.
* Pukul 06.17 WIT Pesawat tiba dan berhasil mendarat dengan selamat di Lapangan Terbang Paro di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
* Pukul 06.35 WIT Pihak Susi Air menyatakan ada lost contact dengan pesawat tersebut.
* Pukul 09.12 WIT ELT (pemancar sinyal darurat yang berada di atas pesawat) pesawat aktif, pihak Susi Air lantas menjalankan kondisi emergency dengan mengirimkan pesawat lain ke Paro untuk mengecek.
* Pesawat Terbakar Pesawat ditemukan dalam kondisi terbakar di Lapangan Terbang Paro.
* Pukul 12.00 WIB Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan pembakar pesawat Susi Air adalah KKB.
* Pukul 15.50 WIB Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan KKB menyandera pilot Captain Philip Merthens.
http://dlvr.it/SjQ7Xx
http://dlvr.it/SjQ7Xx
Senin, 13 Februari 2023
BMKG: Peringatan Cuaca Ekstrem Untuk Wilayah Sulawesi Selatan
MAKASSAR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Cuaca ekstrem diprakirakan terjadi sejak tanggal 12-16 Februari 2023.
“Prakiraan tanggal 12-16 Februari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan,” kata Plh Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Kamal A dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).
Berdasarkan analisis BMKG, kondisi cuaca di Sulsel menunjukkan adanya peningkatan curah hujan. Terpantau adanya tekanan rendah (low pressure area) di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi.
“Dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan,” jelas Kamal.
Lebih lanjut dijelaskan, kondisi ini dipicu adanya Maden Julian Oscillation (MJO) yang berada pada kuadran 4 (maritime continent). MJO ini mampu berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan.
Model cuaca juga menunjukkan kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah (70-90%).
Adapun kondisi cuaca ekstrem ini diprakirakan terjadi di wilayah Sulsel bagian barat, selatan, dan timur yang meliputi:
Sulawesi Selatan bagian barat: Pinrang, Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, dan Takalar
Wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah: Sidrap, Soppeng, dan Gowa
Wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan: Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar
Sulawesi Selatan bagian timur: Bone dan Sinjai
Selain itu, BMKG dalam keterangannya juga mengatakan adanya potensi angin kencang di wilayah Sulsel bagian barat dan selatan.
“Serta Potensi angin kencang di sulawesi selatan bagian barat dan selatan,” tulis BMKG.
Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi
BMKG juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan. Ketinggian gelombang ini berada pada kategori sedang hingga tinggi.
“Masyarakat dihimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan,” ujar Kamal.
Berikut rincian wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi dengan kategori sedang (ketinggian gelombang 1,25-2,5 meter) :
Perairan Parepare
Perairan Spermonde Pangkep
Perairan barat Kepulauan Selayar
Perairan timur Kepulauan Selayar
Perairan Sabalana
Teluk Bone bagian utara
Teluk Bone bagian selatan
Laut Flores bagian utara
Laut Flores bagian barat
Perairan P. Bonerate
Kalaotoa bagian utara
Perairan P. Bonerate – Kalaotoa bagian selatan
Gelombang dengan kategori tinggi (ketinggian gelombang 2,5-4,0 meter)
Selat Makassar bagian selatan
Perairan Spermonde Pangkep bagian barat
Perairan Spermonde Makassar bagian barat
Laut Flores bagian timur
Cuaca Ekstrem Bisa Picu Bencana Hidrometeorologi
BMKG juga mengimbau agar seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrim. Adapun dampak yang bisa terjadi antara lain genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran.
Selain itu, BMKG juga mengimbau agar masyarakat memantau informasi terkini mengenai kondisi cuaca di Sulsel agar dapat melakukan antisipasi serta mitigasi saat terjadi bencana.
“Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik,” imbau Kamal.
http://dlvr.it/SjL3RD
http://dlvr.it/SjL3RD
Langganan:
Postingan (Atom)
Salwa Salon
wartakita.id
Reccomended Sites
Anungku Todong
tagar
arsip
- Juni (21)
- Mei (12)
- April (12)
- Maret (8)
- Februari (23)
- Januari (13)
- Desember (17)
- November (13)
- Oktober (8)
- September (20)
- Agustus (9)
- Juli (9)
- Juni (21)
- Mei (19)
- April (21)
- Maret (23)
- Februari (22)
- Januari (14)
- Desember (2)
- November (11)
- Oktober (9)
- September (26)
- Januari (1)
- Oktober (1)
- Juli (1)
- Januari (5)